daftarnegaraterkaya.web.id Pada artikel kali ini kami akan memberikan artikel mengenai Venezuala Ekspor Minyak Melonjak. Berikut ini kami akan memberikan pembahasan yang berkaitan dengan artikel yang membahas mengenai Venezuela Ekspor Minyak Melonjak
BUMN minyak Venezuela, Petróleos de Venezuela, S.A atau PDVSA beserta perusahaan-perusahaan patungannya mengekspor sekira 1 juta barrel per hari (bph) minyak mentah dan bahan bakar minyak ( BBM) pada November 2019. Angka ini meningkat dibandingkan angka ekspor pada bulan sebelumnya. Peningkatan ekspor Minyak terutama didorong penjualan ke sejumlah negara Asia, seperti India, Malaysia, China, dan beberapa negara lainnya. Dilansir dari Reuters, Rabu (4/12/2019), PDVSA mengirim total 37 kargo berisi 1,037 juta bph minyak pada November 2019. Capaian ini naik 25 persen dibandingkan pada Oktober 2019. Pengiriman tersebut juga merupakan pengiriman bulanan tertinggi ketika sejak pada Januari 2019 lalu pemerintah AS menjatuhkan sanksi berat terhadap PDVSA.
India menjadi tujuan utama ekspor minyak Venezuela setelah pada Oktober 2019 lalu perusahaan pemurnian Reliance Industries memutuskan kembali melanjutkan bisnis dengan PDVSA. Beberapa negara Asia lain, termasuk Singapura dan Malaysia juga mengimpor minyak dari Venezuela. Sementara itu, ekspor ke Eropa tercatat menurun menjadi hanya 68.000 bph pada November 2019 dari sebelumnya 89.000 bph pada Oktober 2019. Ini menyusul berakhirnya kontrak pasok antara PDVSA dan perusahaan pemurnian minyak Eropa Nynas AB pada akhir Oktober 2019 karena ada sanksi dari AS. Adapun pengiriman langsung ke China merosot menjadi 1,8 juta barrel kargo pada November 2019. Namun, China baru-baru ini meningkatkan impor campuran minyak mentah yang dibuat dengan minyak Venezuela melalui pengiriman dari Malaysia
Baca Juga : Prancis Dan China Kerjasama Notredame
Pasokan ke Kuba juga menurun dari 118.000 bph pada Oktober 2019 menjadi hanya 67.000 bph pada November 2019. Pada September 2019, Venezuela mengirim 143.000 bph minyak ke Kuba. Raksasa energi Rusia Rosneft meraup 36 persen dari total penjualan minyak PDVSA secara bulanan, sebagian besar dikirim ke Asia. Kemudian diikuti oleh Reliance asal India dengan persentase 13 persen dan perusahaan minyak Repsol asal Spanyol yakni 8 persen. Sebagian besar penjualan minyak PDVSA di bawah sanksi terdaftar sebagai pembayaran pinjaman yang diberikan oleh entitas Rusia dan China ke Venezuela dalam dekade terakhir